Cerita ini terjadi sewaktu saya masih kelas 5 SD di Sorong, Irian Jaya.
Dari kecil, saya memang sudah suka dengan yang namanya komputer. Biasalah… namanya juga anak-anak … mudah terprovokasi dengan film-film yang menayangkan kecanggihan komputer yang mungkin juga sebenarnya tidak masuk di akal…
Dari kecil, saya memang sudah suka dengan yang namanya komputer. Biasalah… namanya juga anak-anak … mudah terprovokasi dengan film-film yang menayangkan kecanggihan komputer yang mungkin juga sebenarnya tidak masuk di akal…
Pada suatu malam, saya diajak ayah pergi ke rumah temannya. Singkat cerita, setelah ngobrol-ngobrol, kami di ajak makan dirumah itu… Namanya orang padang, makanannya pun menggugah selera saya yang juga kebetulan hoby makan… (sesuai body… hehehehe). Ketika duduk di meja makan, saya melihat di kamar seberang, anak teman ayah saya ini sedang duduk di depan sebuah computer dan sedang asik mengerjakan sesuatu (sok serius banget deh)… “Wow… komputer … gimana nih… nasi dan lauk sudah di piring… alasan sakit gigi atau kenyang aja aaahhhh” …. Lantas dengan alasan dah kenyang, saya langsung meninggalkan meja makan dengan nasi dan lauk masih tersisa di piring…. Hehehe sungguh kejadian luar biasa saya meninggalkan makanan lezat tersisa diatas piring…
“Tumben Wen, biasanya makannya banyak….apa lagi gak enak badan ?? “ Tanya teman ayah saya… (Wen itu panggilan kecilku).. “ndak” jawab saya sambil berjalan kearah kamar seberang…
Lama saya berdiri di depan pintu kamar anak teman ayah … hanya melihat dia yang sedang asik “main” komputer ….
Pulang dari Rumah teman ayah saya itu… saya terus kepikiran pengeeeeenn banget bisa “main” komputer.. sampai-sampai saya punya mainan dari kardus bentuknya keyboard komputer (persegi panjang dan di gambar kotak-kotak pake spidol di atasnya) … pokoknya seperti orang sakaw … hehehe… tapi mungkin itulah awal dari apa yang terjadi dengan saya sekarang ini…
Saat saya kelas 6 SD, kantor ayah saya diberi komputer dari pusat. Maklumlah, namanya di Irian Jaya pada saat itu, komputer seperti barang yang kramat dan langka… tapi saya beruntung, karena ayah saya pimpinan di kantor itu, dan kebetulan KKN masih sah-sah saja… (ehem) sebagai anak kepala kantor, saya bebas masuk ke ruang komputer (saking keramatnya dibuat satu ruangan khusus untuk 1 komputer doang).. dan saya bebas mengutak-atik komputer… Pak Irman (alm) … orang yang pertama kali mengajarkan saya cara megang komputer … benar-benar dari awal… sampai akhirnya saya bisa (bahkan mahir) menggunakan Word Star 5.0 dan Lotus 123 R 2.4 (terima kasih Om Irman, semoga Allah menerima semua amalan Om dan diberi tempat yang Indah di alam sana)…
Mulai dari KKN komputer itu… saya kemudian keliling untuk nyari tempat kursus komputer… dan sempat menjadi peserta kursus termuda (waktu itu sudah smp).. karena peserta kursus lainnya adalah bapak-bapak orang kantoran (Irian Jaya gitu loh)… dan mulai dari situ pula, saya mulai meyakinkan diri bahwa saya pasti bisa “pintar” komputer.
Kelas 2 SMP, saya dikirimi komputer bekas dari kakak saya yang kuliah di Jakarta. Walaupun butut… tapi itu adalah komputer pertama yang saya punya. Setelah SMA, saya termasuk pengajar termuda di sebuah tempat kursus komputer di kota Sorong – Irian Jaya… Lulus dari SMA, saya mantap memilih kuliah jurusan Informatika… di Universitas Gunadarma … dan Alhamdulillah .. sekarang menjadi System Administrator (yang mengurus masalah system komputer) di AJB Bumiputera 1912…
Kisah ini adalah kisah perjalanan yang paling saya ingat… karena kisah ini pula yang merubah keyakinan saya… bahwa tidak ada cita-cita yang tidak mungkin bila sudah menjadi tekad yang kuat dan keyakinan yang dalam pada diri kita… Keyakinan yang kuat bahwa saya harus bisa “main” komputer … telah mengantar saya ke dalam dunia Teknoogi Informasi seperti yang saya jalani saat ini…
“Tumben Wen, biasanya makannya banyak….apa lagi gak enak badan ?? “ Tanya teman ayah saya… (Wen itu panggilan kecilku).. “ndak” jawab saya sambil berjalan kearah kamar seberang…
Lama saya berdiri di depan pintu kamar anak teman ayah … hanya melihat dia yang sedang asik “main” komputer ….
Pulang dari Rumah teman ayah saya itu… saya terus kepikiran pengeeeeenn banget bisa “main” komputer.. sampai-sampai saya punya mainan dari kardus bentuknya keyboard komputer (persegi panjang dan di gambar kotak-kotak pake spidol di atasnya) … pokoknya seperti orang sakaw … hehehe… tapi mungkin itulah awal dari apa yang terjadi dengan saya sekarang ini…
Saat saya kelas 6 SD, kantor ayah saya diberi komputer dari pusat. Maklumlah, namanya di Irian Jaya pada saat itu, komputer seperti barang yang kramat dan langka… tapi saya beruntung, karena ayah saya pimpinan di kantor itu, dan kebetulan KKN masih sah-sah saja… (ehem) sebagai anak kepala kantor, saya bebas masuk ke ruang komputer (saking keramatnya dibuat satu ruangan khusus untuk 1 komputer doang).. dan saya bebas mengutak-atik komputer… Pak Irman (alm) … orang yang pertama kali mengajarkan saya cara megang komputer … benar-benar dari awal… sampai akhirnya saya bisa (bahkan mahir) menggunakan Word Star 5.0 dan Lotus 123 R 2.4 (terima kasih Om Irman, semoga Allah menerima semua amalan Om dan diberi tempat yang Indah di alam sana)…
Mulai dari KKN komputer itu… saya kemudian keliling untuk nyari tempat kursus komputer… dan sempat menjadi peserta kursus termuda (waktu itu sudah smp).. karena peserta kursus lainnya adalah bapak-bapak orang kantoran (Irian Jaya gitu loh)… dan mulai dari situ pula, saya mulai meyakinkan diri bahwa saya pasti bisa “pintar” komputer.
Kelas 2 SMP, saya dikirimi komputer bekas dari kakak saya yang kuliah di Jakarta. Walaupun butut… tapi itu adalah komputer pertama yang saya punya. Setelah SMA, saya termasuk pengajar termuda di sebuah tempat kursus komputer di kota Sorong – Irian Jaya… Lulus dari SMA, saya mantap memilih kuliah jurusan Informatika… di Universitas Gunadarma … dan Alhamdulillah .. sekarang menjadi System Administrator (yang mengurus masalah system komputer) di AJB Bumiputera 1912…
Kisah ini adalah kisah perjalanan yang paling saya ingat… karena kisah ini pula yang merubah keyakinan saya… bahwa tidak ada cita-cita yang tidak mungkin bila sudah menjadi tekad yang kuat dan keyakinan yang dalam pada diri kita… Keyakinan yang kuat bahwa saya harus bisa “main” komputer … telah mengantar saya ke dalam dunia Teknoogi Informasi seperti yang saya jalani saat ini…
Sekali lagi… terima kasih kepada Om Irman (ALM) yang telah meluangkan waktu senggangnya untuk mengajarkan saya … dan memotivasi saya bahwa saya pasti bisa menguasai komputer … kata-kata Om yang selalu saya ingat … “Wen… komputer itu buatan manusia” …. Thank’s Om…
No comments:
Post a Comment