Lihat Fakta !!! Jangan Dahulukan Presepsi

Pada materi Interpersonal Skill yang saya dapatkan dalam Pelatihan Pegawai Angkatan I di perusahaan saya, ada point yang ditekankan dalam kita menyelesaikan suatu kasus atau permasalahan, yaitu : “Temukan Fakta, Jangan Mendahulukan Persepsi” …. Wow kedengarannya cukup mengerikan…

Beberapa waktu yang lalu, ketika saya sedang bertugas di Pangkal Pinang, seperti biasa, saya mengaktifkan Yahoo Messanger (YM) dan di statusnya saya tuliskan “Anjing !!!”. Wow… luar biasa respon yang saya dapatkan… dengan satu kata “Anjing” ditambah tiga tanda seru “!!!”… coba anda liat respon yang saya dapatkan :

Indah Budi : Lu kenapa sul ?
Indah Budi : Lagi kesel sama seseorang ?

Ghulam : Wah jorok
Ghulam : Emosi gak terkontrol

Selvie Amalia : Jorok
Selvie Amalia : Kenapa tuh status ?

Iik : Kok marah2 gitu sih ?

Putri : Wah kenapa mas ??

Chun Moy : Lg kesel ya pak ?
Chun Moy : Kenapa ?

Ryan : Tenang man … kendaliin diri lu …

IrChan : Wah, sepertinya lagi marah besar nih…

Balasan saya kepada mereka yang ngirim … Cuma Terima Kasih anda telah berpartisipasi …. Hehehehe … iseng banget khan ????

Nah, yang kita liat diatas itu adalah respon dari teman-teman chatting saya yang berpersepsi tentang status YM yang bertuliskan “Anjing !!!”… Kita ambil satu contoh, menurut IrChan, tulisan Anjing !!! itu menandakan saya sedang marah besar… sedang menurut Ghulam, itu adalah kata-kata jorok… juga ChunMoy yang berpersepsi bahwa saya sedang kesal pada saat itu…

Pertanyaaannya ... mengapa mereka bisa berpersepsi demikian ???

Persepsi (sebagian orang menulisnya dengan Presepsi), menurut tafsiran bebas dalam ilmu psikologi adalah Proses pemahaman atau pemberian makna suatu informasi / stimulus yang diterima. Pemberian makna tersebut didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang telah tersimpan dalam memori bawah sadar. Ketika kita mendapatkan masukan informasi / stimulus, secara otomatis otak kita akan mencari pengalaman yang sudah pernah tersimpan sebelumnya untuk kemudian memberikan makna terhadap stimulus yang baru diterimanya itu…

Dalam memory bawah sadar IrChan dan ChunMoy, telah tersimpan bahwa kata Anjing itu merupakan ungkapan kemarahan dan kekesalan… sehingga ketika saya menuliskan kata Anjing !!!, mereka langsung berpersepsi bahwa saya sedang marah / kesal…

Lantas, faktanya apa ??? Faktanya adalah saya menuliskan sebuah kata Anjing dengan tiga tanda seru dibelakangnya.. dan bahwasannya Anjing itu adalah seekor binatang yang berkaki empat, yang biasa mengeluarkan suara Guk Guk Guk … hehehehehe …

Tenaaaaang … jangan takut … Persepsi itu terjadi secara otomatis… jadi tidak bisa di hindari … Setiap orang pasti mempunyai persepsi masing-masing ketika mendapat masukan informasi / stimulus …

Lha, kalo emang otomatis, terus kenapa tidak boleh mendahulukan persepsi ??? sedangkan kalo mau dilihat, ketika kita mendapat masukan informasi, yang langsung muncul adalah persepsi ketimbang menganalisa fakta …. Gimana dong ????

Nah … disinilah seninya … Kita mempunyai kemampuan untuk berpersepsi … kita juga mempunyai kemampuan untuk menemukan fakta dari informasi yang kita dapatkan… yang lebih penting lagi …. Yakinlah …. Kita juga mempunyai kemampuan untuk memilah dan membedakan antara persepsi dan fakta … hehehehe …

Pernah dengar kata-kata bijak ini … “ yang menjadi masalah itu bukanlah stimulus (informasi) yang kita dapatkan akan tetapi yang menjadi masalah adalah respon kita terhadap stimulus tersebut…” … Bingung ??? atau dengan bahasa lain “yang menjadi masalah sebenarnya bukan terletak pada masalahnya akan tetapi terletak pada respon kita terhadap masalah tersebut” …

Respon terhadap masalah itu tergantung bagaimana kita melihat permasalahan itu … respon ini pula berkaitan erat dengan kemampuan kita melihat masalah tersebut… apakah kita merespon berdasarkan persepsi kita, ataukah kita mempelajari faktanya dulu baru memberikan respon … masalahnya sama namun responnya bisa saja berbeda ….

Itulah kenapa pada materi pelatihan yang saya sebutkan diatas, ditekankan untuk tidak mendahulukan persepsi … karena belum tentu pengalaman yang tersimpan dalam pikiran bawah sadar kita itu sama dengan masalah yang kita hadapi saat ini … Itu semua agar kita dapat memberikan respon yang tepat terhadap suatu permasalahan…

Ada penggalan percakapan menarik antara ayah dan anak :

Anak : Ayah aku ingin pake jilbab …
Ayah : Tidak boleh anakku .. ayah tidak setuju kamu pakai jilbab …
Anak : Ayah, aku sudah besar, dan aku ingin sekali memakai jilbab…
Ayah : Ayah tetap tidak setuju nak … gak usah macam-macam lah …. Pokoknya gak boleh … Ayah tetap melarang dan tidak akan pernah setuju … Kamu tidak akan pernah dapat jodoh kalau kamu pakai jilab nak …..
Anak : (menangis)

Nah …. Sampai disini … apa kira-kira respon anda terhadap si Bapak ?????? Marah ???? Si bapak emang keterlaluan karena tidak membolehkan anaknya berjilbab ??????

Kita lanjutkan

Ayah : Nak … sadarlah nak … kamu tidak boleh memakai Jilbab … ayah tidak setuju dan ayah melarang keras kamu pakai jilbab ….
Anak : Tapi kenapa ayah …..
Ayah : Karena kamu laki-laki anakku …….

Nah lho ……. Hehehehehee

Hati-hati dengan persepsi anda ….

Akhir tulisan ini, saya ingin meminta maaf kepada anda yang telah terpengaruh oleh status YM saya …. dan saya berterimakasih yang sebesar-besarnya karena anda telah berpartisipasi memberikan respon terhadap status YM saya waktu itu ….

Persepsi saya tentang respon anda semua adalah : Anda sangat perhatian kepada saya … Terima kasih ….

Khusus untuk Selvie … terima kasih masukannya yang sudah membuat saya sadar .. ternyata kehati-hatian itu sangat perlu …. Tidak ada maksud seperti yang anda sampaikan waktu itu … But, saya yakin … itu adalah bentuk perhatian yang tulus kepada saya dan keluarga … terima kasih ….

Masih seputar lalulintas

“Astaghfirullah… mobil itu koq kurang ajar banget … udah di kasih lampu sein untuk minta jalan, malah di serobot … “ Ucap ku kareana kesel … pasalnya mobil saya berada di lajur tengah, mau ngambil lajur paling kiri, saya nyalakan lampu sein kiri sambil ngambil ancang-ancang … tau-tau mobil yang di sebelah kiri nyerobot menutupi celah saya untuk belok kiri …. Ck Ck Ck … Heran ….

Ulah pengendara kendaraan bermotor di jalan (terutama di Jakarta) akhir-akhir ini semakin aneh, entah apa namanya … semuanya berlomba-lomba untuk menguasai jalan… gak ada lagi rasa menghargai sesama pengguna jalan … serobot kanan – serobot kiri … bahkan tidak jarang ulah kendaraan bermotor bisa mencelakakan orang lain … tapi mereka tidak mau tau … yang penting bisa sampe tujuan dengan cepat …


Katanya bangsa kita bangsa yang beradab … tapi di jalan masih banyak yang biadab … huh … bingung … Banyak dari pengendara merasa “takut rugi” kalo jalannya diambil oleh orang lain … hhhhhh … biarin aja lah … kita yang masih waras dan masih punya “hati” ngalah aja … setidaknya mencoba disiplin untuk diri sendiri … Semoga disiplin diri ini bisa menular ke orang lain …


Cukup sekian dulu tulisan ini … mau belok kiri dulu … hehehehe ….

Mengapa & Bagaimana

Pada tulisan yang lalu, telah disinggung tentang pertanyaan "Mengapa dan Bagaimana". Ternyata kedua kata tanya itu mempunyai efek terhadap respon otak... Bagaimana respon otak yang dimaksud ???

Coba anda jawab pertanyaan sederhana ini :

--> Mengapa Anda suka nasi goreng ???

Jawaban anda mungkin bermacam-macam ... karena enak, karena masaknya mudah, karena praktis, karena nasi adalah makanan pokok kita dan nasi goreng adalah olahan dari nasi ... dan sebagainya ...

Jawaban yang anda berikan dari pertanyaan yang diberikan, itu semua adalah "ALASAN". Otak anda diperintahkan untuk memikirkan kembali / mengingat / me-recall pengalaman anda dengan memakan nasi goreng, untuk selanjutnya anda akan memberikan alasan atas pertanyaan yang diajukan ......

--> Bagaimana cara anda memasak nasi goreng ???

Jawaban anda pastilah terarah ke bahan-bahan pembuat nasi goreng, lalu langkah demi langkah yang anda ambil untuk membuat nasi goreng ... Siapkan nasi, bumbu-bumbu, minyak goreng, kecap, telur, dan lain sebagainya... Otak anda dipaksa untuk berpikir kreatif untuk mencari cara agar dapat membuat nasi goreng.

Contoh lain, ketika anda melontarkan pertanyaan "Mengapa saya gagal???" maka yang ada dipikiran anda adalah "alasan -alasan" yang menyebabkan anda gagal.

Ketika pertanyaannya dirubah, "Bagaimana agar saya berhasil???" ... maka ketika kata tanya "bagaimana" itu dilontarkan, otak akan langsung merespon dengan mencari cara agar kita dapat berhasil mengatasi kondisi yang kita hadapi ...

Singkatnya, kata tanya "Mengapa" akan membuat otak merespon dengan me-Recall kembali kejadian-kejadian yang mengakibatkan suatu kondisi yang kita pertanyakan tersebut. Sedangkan kata tanya "Bagaimana" akan membuat otak merespon dengan mengeluarkan ide-ide kreatif tentang "CARA" dalam menghadapi permasalahan yang dipertanyakan tersebut.

"Mengapa" diperlukan untuk introspeksi, mempelajari langkah-langkah yang keliru yang selanjutnya dilakukan perbaikan dalam hal "Bagaimana" cara untuk mengatasi permasalahan tersebut...

Jadi, jangan hanya menggunakan salah satu kata tanya saja, akan tetapi sinergikan keduanya ... Anda akan melihat hasilnya .....

Kata itu adalah Ikhlas

Sekitar bulan Oktober 2007, saya mengunjungi seorang hypnoterapis untuk berkonsultasi. Entah kenapa beberapa bulan terakhir kok rasanya banyak hal yang mengganggu perasaan … Konsentrasi terganggu, gak bisa fokus, daya ingat menurun, daya kreatifitas rasanya juga ikut-ikutan turun, semangat kerja turun bahkan kesehatan pun ikut-ikutan turun… hhhmmmhhh… mungkin ini yang dibilang dengan stress … Tapi saya juga bingung ketika ditanya sejak kapan mulai merasa seperti ini … dan apa penyebabnya … saya tidak bisa menjawab … entahlah… pokoknya saat sadar kondisi sudah seperti ini …
Oleh hypnoterapis itu saya diajari beberapa teknik self hypnosis untuk belajar me-rileks-kan pikiran. Selain itu juga diberi induksi kata-kata positif… dan kata-kata afirmasi yang dapat saya lakukan yang kesemuanya untuk self hypnosis dan self healing…

Tapi emang dasar saya orangnya gak pernah puas, saya tetap mencari referensi lain dari buku-buku dan artikel di Internet sampai mengikuti pelatihan self hypnosis… yang kesemuanya hanya untuk mencari cara yang cepat dan tepat untuk bisa menjadi ”boss” atas pikiran saya sendiri…

Dari semua yang diajarkan oleh Mas Hypnoterapis, buku-buku, artikel dan pelatihan yang saya ikuti, banyak hal baru yang saya pelajari… Sekilas terlihat ”ribet” banget.. begitu kompleks … bahwa pikiran itu ada pikiran sadar dan pikiran bawah sadar… dan bahwa pikiran bawah sadar itu hampir 9 kali lebih kuat dari pada pikiran sadar… ada juga teori The Law of Attraction atau hukum tarik menarik … dan masih banyak lagi pelajaran-pelajaran yang semuanya menyangkut ”bagaimana cara berpikir kita…”

Namun ternyata kesemuanya itu intinya dapat diwakili oleh satu kata … bahwa pikiran kita itu dapat di maintain dengan berbagai metode … itupun dapat diwakili dengan satu sifat … sifat yang bisa merubah semua pikiran negatif menjadi pikiran positif … Sifat yang bahasa kerennya dalam sebuah buku disebut dengan ”Positive Feeling” … tapi bahasa yang sangat familiar yang kita kenal dengan sebutan ”IKHLAS” …

Lha koq ikhlas ??? emang apa kaitannya ??? ... Ya ... ternyata kata ikhlas yang hanya enam huruf tersebut mempunyai makna yang sangat dalam... Ikhlas, merupakan suatu bentuk perasaan positif yang sangat tinggi... suatu bentuk perasaan yang (sulit digambarkan) menandakan kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatu yang ada dihadapan kita itu ”pasti” baik adanya, meskipun terlihat tidak menyenangkan... Ikhlas, adalah sebuah energi perasaan yang sangat kuat, yang mampu merubah semua pikiran-pikiran negatif (negative thinking) menjadi pikiran-pikiran positif (positive thinking).

Teman.... kalau kita mau jujur, kita sering stress dikarenakan masalah-masalah yang kita hadapi ataupun hasil dari apa yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang kita mau/harapkan... Kita terkadang merasa berhak untuk menentukan masalah yang datang atau hasil dari apa yang kita kerjakan semuanya itu sesuai dengan keinginan kita ... sehingga, ketika masalah yang datang, atau hasil dari pekerjaan kita tidak sesuai dengan harapan kita, kita menjadi stress, marah, bad mood dan berbagai istilah lain ...

Kita sering lupa bahwa sebenarnya masalah yang datang ataupun hasil dari pekerjaan kita itu semua adalah mutlak kewenangan Allah .. Tuhan Yang Maha Esa ... bahwasannya kita disuruh untuk berusaha dengan usaha yang terbaik... berpikir dengan pikiran yang terbaik ... berperasaan dengan perasaan yang terbaik pula ... agar nantinya mendapat hasil yang terbaik pula...

Nah lho ... katanya hasil itu kewenangan Allah ... tapi koq dengan berpikir dan berperasaan baik kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik ???? hehehehe... kalo bingung, pegangan.... hehe

Dalam berbagai teori seperti teori hukum ketertarikan (The Law of Attraction) dikatakan bahwa pikiran kita itu merupakan suatu getaran yang terhubung dengan getaran di alam semesta ini (ini pengertian sederhana lho yaaa) ... bahwasannya apa yang kita pikirkan, itu akan memberikan getaran kepada alam semesta ini untuk kemudian memberikan getaran balik (mewujudkan) kepada kita sesuai dengan getaran yang kita berikan tersebut...

Bingung khan ??? hehehehe gini deh ... gampangnya ... apa yang kita fokus untuk memikirkannya, maka sebenarnya kita sedang memberikan energi untuk pikiran itu dapat terwujud... Nah sekarang apa hubungannya dengan ikhlas ??? katanya semua itu wewenang Tuhan, lantas kalau gitu kenapa ada hubungan dengan pikiran kita ???

Semakin bingung ??? hehehehe saya juga bingung ... Nih ... dengerin yaaa ... bahwasannya Allah berkata ” Aku sesuai dengan prasangka hambaKu ” ... bahwa sesungguhnya segala yang kita pikirkan itu adalah do’a ... dan do’a itu sesungguhnya ”PASTI” akan dikabulkan oleh ”Dia Yang Maha Mengabulkan Do’a” ...
Anda tentu sangat paham perkataan diatas, karena dalam pelajaran Agama sering diajarkan bahwasannya Allah (Tuhan YME) itu Maha Pemurah dan Maha Mengabulkan Do’a ...

Berarti kalau pikiran itu adalah doa ... pikiran negatif (buruk) pun adalah do’a ??? jawabnya ”YA” ... pikiran kita yang kita fokuskan ... entah itu pikiran positif (baik) atau pikiran negatif (buruk) semua itu adalah do’a ... dan DIA mengabulkan do’a sesuai dengan apa yang kita pikirkan / sangkakan ...

Trus, hubungannya dengan Ikhlas ???
Ikhlas seperti yang telah saya jelaskan diatas ...(penjelasan sederhana lho ... karena penjelasan detail susah banget nyusun kata-katanya hehehehe) ... adalah kepercayaan yang tinggi bahwa apa yang ada dihadapan kita (masalah atau hasil kerja kita) itu semua ”Pasti” baik adanya ... kenapa begitu ??? Karena dengan Ikhlas, kita dapat melihat sesuatu yang baik dibalik semua yang kita hadapi walaupun yang kita hadapi itu buruk menurut kita .... Nah ... kalo sudah begitu, berarti dengan ikhlas otomatis semua pikiran negatif dapat dirubah menjadi pikiran positif.... Gimana ???? sudah ada gambaran ???

Nah ... berpikir positif (Positive Thinking) jika dibarengi dan di ikuti ...(sama aja yaaa...hehehe)... dengan Perasaan Positif (Positive Feeling) maka sesungguhnya itu adalah suatu DO’A yang luar biasa ... dan INGAT ”DO’A PASTI DIKABULKAN”.

(sekedar untuk membuat anda pusing... hehehehe) dilihat dari teorinya (untuk yang ingin penjelasan dengan logika) bahwa menurut ilmu fisika quantum, getaran yang kita keluarkan akan direspon oleh lingkungannya dan akan memberikan getaran balik yang sama atau lebih besar daripada getaran yang diberikan .... Pikiran adalah getaran... berarti pikiran yang kita fokuskan akan menghasilkan getaran yang juga akan direspon oleh lingkungan (alam) dan akan memberikan getaran balik (hasil) yang sama dengan atau lebih kuat dari getaran yang kita berikan ....

Nah Lho ... tambah pusing deh .... sama ... saya juga pusing … hehehehe … tapi setidaknya anda dapat mengambil pengertian dari sisi Agama (gak bisa dengan logika) dan dari sisi Sains (nah .. ini bisa dengan logika) ... terserah anda ... hehehehe ...

Jadi ... Hati-hati dengan pikiran anda, karena itu adalah DO'A ......

Latihlah terus perasaan Ikhlas dihati... Minta kepada DIA yang menguasai hati untuk diberikan ke-IKHLAS-an dalam diri kita ....

Tulisan ini bukan berarti ingin memberitahukan kepada semua bahwa saya sudah bisa mencapai ilmu ikhlas ... karena itu relatif dan sangat sulit serta butuh pemahaman yang sangat dalam ... apa yang saya sampaikan ini (bisa benar-bisa salah) adalah pengalaman dan pengertian pribadi dari apa yang saya alami, pelajari dan yang saya pahami ... jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam pemahaman ini, mohon dikoreksi sebagai bahan pembelajaran kita semua ...